Monday, December 21, 2015

Pelukan untuk Garcia Sudah Direncanakan Pemain-pemain Roma

Roma - Para pemain AS Roma merayakan dua gol ke gawang Genoa dengan memeluk sang pelatih, Rudi Garcia. Aksi tersebut dilakukan untuk menunjukkan sinyal bahwa skuat tetap padu meski melewati masa sulit.

Roma mengakhiri puasa kemenangannya dengan mengalahkan Genoa 2-0 di Stadion Olimpico, Minggu (20/12/2015) malam WIB. Dua gol tuan rumah diciptakan oleh Alessandro Florenzi dan Sadiq Umar di masing-masing babak.

Usai mencetak gol, Florenzi berlari menuju bangku cadangan dan memeluk Garcia. Seluruh pemain Roma, juga mereka yang ada di bangku cadangan, kemudian juga ikut merayakannya bersama-sama.

Demikian juga dengan Sadiq usai mencetak gol di babak kedua. Penyerang berusia 18 tahun itu juga memeluk Garcia setelah membukukan gol perdananya di Serie A.

Florenzi menyatakan bahwa perayaan tersebut memang sudah direncanakan sejak sebelum pertandingan. Lewat aksi tersebut, Roma ingin mengirim sinyal bahwa skuat masih solid dan mendukung Garcia yang belakangan mendapat sorotan tajam menyusul serangkaian hasil negatif yang didapat I Lupi.

"Bukan tugas kami untuk mengonfirmasi (posisi) pelatih. Kami semua memutuskan bahwa siapapun yang mencetak gol, kami semua akan berlari bahkan mereka yang ada di bangku cadangan dan memeluk pelatih," ucap Florenzi kepada Mediaset Premium seperti dikutip Football Italia.

"Kami ingin mengirim sinyal positif, terutama kepada diri kami sendiri. Kami melihat Roma hari ini (kemarin red.), kami melihat tim yang bertarung untuk setiap bola selama 90 menit dan memberi 110 persen. Ketika Anda melakukan itu, kemenangan datang."

Meski demikian, aksi Florenzi yang memeluk Garcia usai mencetak gol tak sepenuhnya mendapat sambutan positif dari sebagian suporter yang hadir di Olimpico. Sorakan masih terdengar saat Florenzi memeluk pelatih asal Prancis itu.

Namun Florenzi enggan terlalu memikirkan hal tersebut. Sebaliknya, pemain internasional Italia itu berharap Olimpico akan kembali penuh usai tahun baru nanti.

"Saya memilih untuk memikirkan fans yang mulai bernyanyi sejak menit ke-36 dan tak lama kemudian saya mencetak gol. Itu mungkin saja kebetulan. Kami selalu bilang bahwa fans adalah senjata tambahan kami dan saya harap tahun baru akan membawa lebih banyak fans ke stadion," lanjut Florenzi.

"Kami juga harus memberi mereka hasil yang lebih baik dan semoga kami akan melakukan itu. Wajar ketika Curva diberi pembatas, ultras Lazio dan Roma akan memboikot pertandingan," katanya menambahkan.


*Novitasari Dewi Salusi - detikSport