Roma - Fabio Capello disebut-sebut menjadi salah satu
kandidat pengganti Rudi Garcia di AS Roma, yang sedang dalam tekanan.
Namun secara pribadi, Capello mengakui melatih I Lupi adalah tugas yang sangat berat.
Garcia
belakangan mendapatkan sorotan tajam karena hasil-hasil mengecewakan
yang dipetik Roma. Sebelum menang 2-0 atas Genoa akhir pekan kemarin,
mereka sempat melaju tanpa kemenangan di tujuh laga berbagai ajang.
Di
dalam rangkaian hasil itu, ada dua kekalahan yang membuat posisi Garcia
amat dikritik. Yang pertama adalah saat dilumat Barcelona 1-6, lalu
kala disingkirkan tim Serie B, Spezia, di Coppa Italia lewat adu
penalti.
Posisi Giallorossi di papan klasemen pun tidak menolong
Garcia. Dijagokan jadi juara musim ini, Roma saat ini masih tertahan di
posisi lima klasemen dengan nilai 32 dari 17 pekan. Mereka tertinggal
empat poin dari Inter Milan di posisi teratas.
Situasi ini lantas
diikuti rumor pergantian pelatih, Capello menjadi salah satu kandidat
pengganti bersama Luciano Spalletti, Marcelo Lippi, dan Walter Mazzarri.
Ada juga nama Antonio Conte yang diisukan, meski diyakini baru bisa
terwujud di musim panas setelah gelaran Piala Eropa.
Sebagai
salah satu kandidat, Capello sebelumnya sudah membuka kesempatan untuk
kembali menukangi Roma setelah periode pertamanya di 1999-2004 silam.
Tapi di lain sisi dia mengakui bekerja di kota Roma amatlah sulit.
Gairah
yang meluap-luap di kota Roma disebutnya membuat situasi bisa berubah
amat cepat, dari menyenangkan menjadi penuh tekanan. Menjadi lebih rumit
karena kultur juara di kota Roma belum terbangun dengan baik.
"Sangat
sulit bekerja di Roma, kita tidak mengetahui itu baru saja. Tidak ada
keseimbangan, di Roma mereka merayakan dan kemudian mengalami depresi
dengan kecepatan yang luar biasa dan pekerjaan pelatih menjadi sulit,"
ujar Capello kepada Gazzetta dello Sport.
"Kota Roma
punya efek ini kepada siapapun, termasuk politisi, yang mungkin datang
dengan program-program tertentu lalu pergi dengan terkena sihir. Roma
menelan Anda, tapi pesonanya tidak selalu merupakan hal bagus."
"Lalu
ada tekanan yang gila dengan sepakbolanya, saya tahu dari pengalaman
sendiri. Madrid punya tekanan yang sama, tapi juga punya mentalitas
pemenang yang tidak semua orang di Roma miliki. Roma itu kota yang
sangat rumit," imbuh eks pelatih AC Milan, Juventus, dan Real Madrid ini
dikutip Football Italia.
Thursday, December 31, 2015
Capello: Melatih Roma itu Sangat Sulit
Thursday, December 31, 2015